PEMBIBITAN
Proses
pembibitan akan menentukan bibit yang akan dihasilkan. Bibit yang sehat dan
kuat dapat tumbuh menjadi tanaman yang sehat dan berkualitas pula. Tahap awal
kehidupan tanaman menentukan sehat atau tidaknya pertumbuhan tanaman tersebut
di kemudian hari.
Beberapa manfaat penyemaian benih
dan pembibitan adalah :
- Memudahkan penanaman, pengairan dan perawatan benih
- Memberikan perlindungan terhadap benih dan bibit dari sinar matahari, hujan deras, angin kencang serta gangguan binatang
- Membantu bibit tanaman tumbuh lebih sehat karena tersedianya tanah yang sehat dan unsur hara yang cukup.
A. MEMILIH TEMPAT PENYEMAIAN BENIH
Tempat penyemaian benih dapat berupa
kotak kayu, tray (nampan plastik),
polybag, gelas plastik, pot, atau wadah lainnya yang berdiameter 10 cm. Apabila
wadah penyemaian belum memiliki lubang drainase maka harus dilubangi terlebih
dahulu di bagian bawahnya untuk mengalirkan air.
Benih ditanam dalam wadah penyemaian
yang telah diisi media tanam. Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah
dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Agar akar bibit tumbuh
optimal, sebaiknya media tanam diayak terlebih dahulu agar halus.
Media tanam dimasukkan ke dalam
wadah hingga mendekati bibir wadah. Setelah itu, buat alur penanaman dengan
kedalaman 2-3 cm menggunakan kayu. Jarak antara alur sekitar 5 cm..
B. PENYEMAIAN
BENIH
Menebar
benih di wadah penyemaian dilakukan untuk benih yang berukuran kecil, seperti
benih cabai, benih tomat, benih bayam dan benih sawi. Penyemaian bertujuan untuk melindungi bibit yang baru berkecambah
dari gangguan lingkungan sebelum ditanam di lapangan.
Sementara benih
yang berukuran besar dapat langsung ditanam di polibag atau dalam pot.
Penebaran benih sebaiknya lebih banyak (misalnya 25 %) dari yang dibutuhkan
mengingat daya kecambah benih tidak mencapai 100 %. Penyemaian benih juga dapat
menggunakan media styrofoam. Media
ini cukup praktis karena tidak memerlukan media tanah dan dapat digunakan
berulang-ulang.
PENYEMAIAN BENIH DI BAKI
- Buat alur penanaman menggunakan kayu dengan kedalaman 2-3 cm dan jarak antara alur1-3 cm
- Taburkan benih secara hati-hati pada alur yang telah disediakan. Apabila penaburan tergesa-gesa akan menyebabkan benih bertumpuk. Jika menggunakan wadah kecil seperti polibag atau gelas plastik maka dalam satu wadah dapat ditanami 1-2 benih.
- Tutup benih yang telah ditabur dengan media tanam hingga rata. Tujuannya agar perkecambahan berjalan lancar. Simpan wadah penyemaian di tempat yang teduh dan agak lembab.
- Sekitar 1 minggu kemudian, benih mulai berkecambah. Setelah tumbuh 3-4 helai daun, bibit siap dipindahkan ke pot tunggal atau pot permanen.
PENYEMAIAN BENIH DI BUSA
- Buat alur pada busa dengan cara mengerat permukaannya menggunakan pisau. Kemudian susun busa di dalam tray atau nampan plastik.
- Siapkan benihyang akan disemai
- Tanam benih di dalam alur dengan menggunakan bantuan pisau
- semprot busa dengan air secukupnya
- Simpan benih di rak-rak penyemaian. Gunakan sungkup berupa plastik transparan untuk menjaga kelembaban. Jika media sudah kering, semprot kembalidengan air.
- Benih mulai berkecambah sekitar 1 minggu kemudian. Benih siap dipindahkan ke wadah pembibitan berupa gelas plastik atau polibag
C. PEMELIHARAAN
BIBIT
Setelah benih disemai, tahap
selanjutnya yaitu pemelioharaan benih dan bibit. Pemeliharaan tersebut bertujuan untuk menghasilkan tanaman yang
berkualitas.
Salah satu pemeliharaan yang perlu
dilakukan adalah menjaga kelembaban media tanam. Caranya dengan melakukan
penyiraman secara rutin. Selain itu benih di penyemaian juga perlu ditutup
dengan kain hitam yang dibuka ketika benih mulai berkecambah. Penyemaian
sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung serta aman dari gangguan fisik dan
binatang pengganggu.
Sementara bibit tanaman yang sudah
muncul beberapa helai daun juga harus tetap dijaga kelembabannya. Salah satu
cara adalah dengan menutup tanaman menggunakan gelas plastik. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi penguapan, terutama saat cuaca panas. Penguapan gelas plastik ini
juga bertujuan agar bibit terlindung dari serangan serangga pemakan daun.
D. PEMINDAHAN BIBIT KE POT/POLIBAG
Setiap tanaman memiliki waktu yang
berbeda – beda untuk siap dipindahkan ke pot tunggal. Kisarannya 10-20 hari
setelah semai.
Pemindahan bibit ke pot (replanting) dapat dilakukan ketika daun
pada tanaman mulai muncul. Replanting dilakukan dengan memindahkan bibit ke
dalam pot atau polibag yang lebih besar. Wadah tersebut telah berisi media
tanam berupa campuran tanah dan pupuk dengan perbandingan yang sama. Pemilihan
polibag atau pot disesuaikan dengan ukuran tanaman ketika dewasa dan kondisi
akar. Semakin besar tanaman maka ukuran pot yang digunakan pun besar. Apabila
akar tanaman tunggang maka pilihlah pot yang cukup tinggi atau dalam.
Bibit yang akan dipindahkan
sebaiknya dipilih yang memiliki pertumbuhan bagus, terlihat subur, memiliki
batang yang kuat, daunnya berwarna hijau, sehat serta terhindar dari hama
penyakit. Apabila terdapat bibit yang sudah rusak dapat langsung dijadikan pupuk kompos.
Proses replanting harus dilakukan
secara hati-hati untuk menghindari kerusakan tanaman. Tanah yang berada di
sekitar akar sebaiknya ikit terbawa saat replanting. Hal ini bertujuan agar
tanaman tidak stres saat dipindahkan ke media tanam yang baru
TAHAP-TAHAP REPLANTING
- Siapkan sekop untuk memindahkan bibit. Bibit yang sudah tumbuh 3-4 helai daun siap dipindahkan ke pot tunggal
- Angkat bibit dari bawah akar. Usahakan media tanam ikut terbawa agar akar tidak rusak.
- Ambil 1-2 bibit bersama dengan tanah yang melekat di akarnya.
- Siapkan media tanam di dalam polibag. Buat lubang tanam di tengah media dengan tongkat kayu.
- Tanam bibit hingga leher akar. Kemudian padatkan media tanam di sekeliling leher akar
- Rawat bibit dengan melakukan penyiraman secara rutin. Bibit dapat diletakkan di tempat terbuka atau pekarangan rumah
nice posting. Pencerahanya sgt bermakna. Tq
BalasHapussalam kenal