MATERI SAMPAH
► MENGENAL
SAMPAH
Sebelum mengenal lebih jauh tentang sampah, terlebih dahulu kita uraikan
mengenai limbah. Limbah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari
suatu sumber hasil aktivitas manusia atau proses-proses alam dan tidak atau
belum mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang
negatif. Limbah dikatakan mempunyai nilai ekonomi negatif karena penanganan
untuk membuang atau membersihkannya membutuhkan biaya yang cukup besar,
disamping itu juga dapat mencemari lingkungan.
Limbah dibedakan menjadi tiga bentuk, yakni limbah yang berbentuk cair (
yang disebut limbah cair ), limbah yang berbentuk gas ( yang disebut limbah gas
) dan limbah yang berbentuk padat ( yang disebut limbah padat ). Dari ketiga
bentuk limbah tersebut, limbah padat itulah yang dalam bahasa sehari-hari
disebut sampah.
Apabila disimak lebih mendalam, sampah dapat dikelompokkan dengan berbagai
cara, tergantung pada kondisi yang ada. Namun, sekurang-kurangnya ada dua
pengelompokkan yang sering digunakan yakni berdasarkan sumber dan istilah
teknisnya.
1. Sumber sampah
Menurut
sumbernya sampah dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu.
a. Sampah domestiK
b. Sampah komersial
c. Sampah industri
d. Sampah alam.
2. Istilah teknik sampah
Menurut
istilah teknik, sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu.
a. Sampah mudah lapuk
b.
Sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk.
3. Jenis Sampah
Sampah
Organik
|
Sampah
An organik
|
1. Berasal dari
sisa/aktivitas makhluk
hidup (misal : daun,ranting,bangkai,
sisa makanan,kertas,kayu,rumput,
sisa sayuran, dll)
|
1. Sisa
aktivitas manusia/industri
(missal : plastic,kaca,kaleng,kawat,
Baterai,dll)
|
2. Bisa didaur
ulang
|
2. Tidak bisa
di daur ulang
|
3. Bisa
diuraikan oleh mikroba
|
3. Sulit/lama
diuraikan oleh mikroba
|
4. Umur sampah
UMUR SAMPAH LEBIH
LAMA DARI UMUR ANDA
BANDINGKAN UMUR
SAMPAH DI BAWAH INI DENGAN UMUR ANDA
No.
|
Jenis
sampah
|
Waktu
terurai
|
1
|
Nasi, sisa
sayur, dedaunan
|
1 bulan
|
2
|
Kertas
|
2,5
bulan
|
3
|
Kulit jeruk
|
6 bulan
|
4
|
Dos karton
|
5 tahun
|
5
|
Filter rokok
|
10 – 12
tahun
|
6
|
Kantong plastik
(kantong kresek)
|
10 - 20 tahun
|
7
|
Kulit
|
25 – 45
tahun
|
8
|
Kain nilon
|
30 – 40
tahun
|
9
|
Plastik
|
50 – 80
tahun
|
10
|
Aluminium dan
logam
|
80 –
100 tahun
|
11
|
Plastik busa
(stereofoam)
|
Tidak
hancur
|
·
Sampah
baterai mengandung logam berat yang dapat mempengaruhi : sistem keseimbangan
syaraf, lahir cacat dan mutasi gen.
·
Membakar
sampah plastik dapat menghasilkan dioksin yaitu suatu senyawa yang dapat
memicu timbulnya kanker
1. PERMASALAHAN SAMPAH
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah dan keragaman
sampah. Di kota-kota besar yang penduduknya padat harus sungguh-sungguh bekerja
keras menangani masalah sampah.
Masyarakat belum memiliki kesamaan pandang dalam menangani sampah sehingga
belum terwujud penanganan sampah secara terpadu. Ada yang sekedar membuang
sampah di tempat lain, asalkan jauh dari rumahnya. Ada pula yang menganggap
membuang sampah di sungai itu gratis, sehingga membuang sampah ke dalamnya.
Kita juga menyadari bahwa sampah juga dapat menjadi sarang penyakit, dari sudut
estetika menjijikkan dan menimbulkan bau tak sedap, bahkan sampah dapat
menyebabkan banjir, karena sampah yang dibuang sembarangan akhirnya menyumbat
selokan-selokan.
Menanggapi masalah tersebut di atas, selayaknya kita tidak hanya sekedar memikirkan
cara-cara pembuangannya, namun bagaimana dapat memanfaatkannya.
C. PENANGANAN SAMPAH
Apa yang
bisa kita lakukan untuk mengurangi jumlah sampah ?
1. Reuse (menggunakan kembali) yaitu
: menggunakan sesuatu lebih dari
sekali untuk tujuan sama
ataupun berbeda
2. Reduce (mengurangi) yaitu :
mengurangi sampah dengan cara :
·
Membeli barang yang dapat diisi ulang / didaur ulang
·
Membeli sesuatu yang tahan lama
3. Recycling (mendaur ulang) yaitu : memproses sampah menjadi barang
baru atau sebuah produk
4. Repair (memperbaiki) yaitu : memperbaiki sesuatu sebelum dibuang
D.SERBA SERBI
KOMPOS
Pengomposan
merupakan proses penguraian senyawa-senyawa yang terkandung dalam sisa-sisa
bahan organic (seperti jerami, daun-daunan, sampah rumah tangga dan sebagainya)
dengan suatu perlakuan khusus. Tujuannya adalah agar lebih mudah dimanfaatkan
oleh tanaman. Hasil pengomposan inilah yang biasanya disebut pupuk kompos.
Ada dua fungsi kompos, sebagai berikut:
1.
Berfungsi memperbaiki struktur tanah, terutama bagi tanah
kering dan ladang.
2.
Berfungsi mempertinggi Kemampuan Penukaran Kation (KPK)
baik pada tanah ladang maupun tanah sawah.
Selain fungsi kompos juga ada
beberapa keuntungan dari kompos, yaitu.
1.
Mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan
sifat-sifat tanah baik fisik, kimia maupun biologi.
2.
Mempercepat dan mempermudah penyerapan unsur nitrogen
oleh tanaman karena telah diadakan perlakuan khusus sebelumnya.
3.
Mencegah infeksi yang disebabkan oleh biji-biji tumbuhan
pengganggu.
4.
Dapat
disediakan secara mudah, murah dan relatif cepat.
CARA PENGGUNAAN KOMPOSTER
1.
Letakkan komposter pada tempat yang tidak terkena hujan.
2.
Pisahkan sampah organik (daun, sisa sayur, kulit buah,
dll) dari sampah anorganik (plastik, kertas, kaleng, batterai, logam, kaca,
dll)
3.
Sampah organik yang ukurannya besar dicacah hingga
berukuran 2-3 cm.
4.
Masukkan sampah organik ke dalam komposter.
5.
Jangan lupa menutup wadah pengomposan agar terhindar dari
hewan pengganggu.
6.
Pada hari berikutnya lakukan hal yang sama dari langkah 2
sampai langkah 5.
7.
Campurkan sampah yang baru dimasukkan komposter diaduk
agar bercampur dengan lapisan yang ada sebelumnya.
8.
Jaga kondisi sampah di komposter dalam keadaan lembab,
apabila terlalu kering, siram dengan air cucian beras (air leri) secukupnya,
jangan terlalu basah.
9.
Kompos akan jadi (matang) setelah ± 6 minggu.
10.Jika wadah pengomposan telah penuh, pindah 2/3
isinya ke wadah
lain.
11.Sisa kompos yang masih dalam wadah komposter menjadi stater
(bibit) untuk pengomposan baru.
BY : NANIK FARIDA
SMANSA GONTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar