Sabtu, 24 Maret 2012

MATERI SAMPAH


MATERI SAMPAH


►  MENGENAL SAMPAH
Sebelum mengenal lebih jauh tentang sampah, terlebih dahulu kita uraikan mengenai limbah. Limbah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia atau proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Limbah dikatakan mempunyai nilai ekonomi negatif karena penanganan untuk membuang atau membersihkannya membutuhkan biaya yang cukup besar, disamping itu juga dapat mencemari lingkungan.
Limbah dibedakan menjadi tiga bentuk, yakni limbah yang berbentuk cair ( yang disebut limbah cair ), limbah yang berbentuk gas ( yang disebut limbah gas ) dan limbah yang berbentuk padat ( yang disebut limbah padat ). Dari ketiga bentuk limbah tersebut, limbah padat itulah yang dalam bahasa sehari-hari disebut sampah.
Apabila disimak lebih mendalam, sampah dapat dikelompokkan dengan berbagai cara, tergantung pada kondisi yang ada. Namun, sekurang-kurangnya ada dua pengelompokkan yang sering digunakan yakni berdasarkan sumber dan istilah teknisnya.

1.   Sumber sampah
Menurut sumbernya sampah dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu.
a.    Sampah domestiK
b.    Sampah komersial
c.    Sampah industri
d.    Sampah alam.     
2.   Istilah teknik sampah
Menurut istilah teknik, sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu.
a.    Sampah mudah lapuk
b.    Sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk.

3. Jenis Sampah
Sampah Organik
Sampah An organik
1. Berasal dari sisa/aktivitas makhluk
    hidup (misal : daun,ranting,bangkai,
    sisa makanan,kertas,kayu,rumput,
    sisa sayuran, dll)
1. Sisa aktivitas manusia/industri
    (missal : plastic,kaca,kaleng,kawat,
     Baterai,dll)
2. Bisa didaur ulang
2. Tidak bisa di daur ulang
3. Bisa diuraikan oleh mikroba
3. Sulit/lama diuraikan oleh mikroba

4. Umur sampah
UMUR SAMPAH LEBIH LAMA DARI UMUR ANDA
BANDINGKAN UMUR SAMPAH DI BAWAH INI DENGAN UMUR ANDA
No.
Jenis sampah
Waktu terurai
1
Nasi, sisa sayur, dedaunan
1 bulan
2
Kertas
2,5 bulan
3
Kulit jeruk
6 bulan
4
Dos karton
5 tahun
5
Filter rokok
10 – 12 tahun
6
Kantong plastik (kantong kresek)
10  - 20 tahun
7
Kulit
25 – 45 tahun
8
Kain nilon
30 – 40 tahun
9
Plastik
50 – 80 tahun
10
Aluminium dan logam
80 – 100 tahun
11
Plastik busa (stereofoam)
Tidak hancur

·         Sampah baterai mengandung logam berat yang dapat mempengaruhi : sistem keseimbangan syaraf, lahir cacat dan mutasi gen.
·         Membakar sampah plastik dapat menghasilkan dioksin yaitu suatu senyawa yang dapat memicu timbulnya kanker


1.  PERMASALAHAN SAMPAH
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah dan keragaman sampah. Di kota-kota besar yang penduduknya padat harus sungguh-sungguh bekerja keras menangani masalah sampah.
Masyarakat belum memiliki kesamaan pandang dalam menangani sampah sehingga belum terwujud penanganan sampah secara terpadu. Ada yang sekedar membuang sampah di tempat lain, asalkan jauh dari rumahnya. Ada pula yang menganggap membuang sampah di sungai itu gratis, sehingga membuang sampah ke dalamnya. Kita juga menyadari bahwa sampah juga dapat menjadi sarang penyakit, dari sudut estetika menjijikkan dan menimbulkan bau tak sedap, bahkan sampah dapat menyebabkan banjir, karena sampah yang dibuang sembarangan akhirnya menyumbat selokan-selokan.
Menanggapi masalah tersebut di atas, selayaknya kita tidak hanya sekedar memikirkan cara-cara pembuangannya, namun bagaimana dapat memanfaatkannya.

C. PENANGANAN SAMPAH
Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jumlah sampah ?
            1. Reuse (menggunakan kembali) yaitu : menggunakan sesuatu lebih dari
                sekali untuk tujuan sama ataupun berbeda
            2. Reduce (mengurangi) yaitu : mengurangi sampah dengan cara :
·         Membeli barang yang dapat diisi ulang / didaur ulang
·         Membeli sesuatu yang tahan lama
3. Recycling (mendaur ulang) yaitu : memproses sampah menjadi barang  
    baru atau sebuah produk
4. Repair (memperbaiki) yaitu : memperbaiki sesuatu sebelum dibuang

D.SERBA SERBI KOMPOS
Pengomposan merupakan proses penguraian senyawa-senyawa yang terkandung dalam sisa-sisa bahan organic (seperti jerami, daun-daunan, sampah rumah tangga dan sebagainya) dengan suatu perlakuan khusus. Tujuannya adalah agar lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman. Hasil pengomposan inilah yang biasanya disebut pupuk kompos.
Ada dua fungsi kompos, sebagai berikut:
1.   Berfungsi memperbaiki struktur tanah, terutama bagi tanah kering dan ladang.
2.   Berfungsi mempertinggi Kemampuan Penukaran Kation (KPK) baik pada tanah ladang maupun tanah sawah.
Selain fungsi kompos juga ada beberapa keuntungan dari kompos, yaitu.
1.   Mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah baik fisik, kimia maupun biologi.
2.   Mempercepat dan mempermudah penyerapan unsur nitrogen oleh tanaman karena telah diadakan perlakuan khusus sebelumnya.
3.   Mencegah infeksi yang disebabkan oleh biji-biji tumbuhan pengganggu.
4.   Dapat disediakan secara mudah, murah dan relatif cepat.

CARA PENGGUNAAN KOMPOSTER
 
1.    Letakkan komposter pada tempat yang tidak terkena hujan.
2.    Pisahkan sampah organik (daun, sisa sayur, kulit buah, dll) dari sampah anorganik (plastik, kertas, kaleng, batterai, logam, kaca, dll)
3.    Sampah organik yang ukurannya besar dicacah hingga berukuran 2-3 cm.
4.    Masukkan sampah organik ke dalam komposter.
5.    Jangan lupa menutup wadah pengomposan agar terhindar dari hewan pengganggu.
6.    Pada hari berikutnya lakukan hal yang sama dari langkah 2 sampai langkah 5.
7.    Campurkan sampah yang baru dimasukkan komposter diaduk agar bercampur dengan lapisan yang ada sebelumnya.
8.    Jaga kondisi sampah di komposter dalam keadaan lembab, apabila terlalu kering, siram dengan air cucian beras (air leri) secukupnya, jangan terlalu basah.
9.    Kompos akan jadi (matang) setelah ± 6 minggu.
10.Jika wadah pengomposan telah penuh, pindah 2/3 isinya ke wadah
     lain.
     11.Sisa kompos yang masih dalam wadah komposter menjadi stater
          (bibit) untuk pengomposan baru.

                                                                                BY  :  NANIK  FARIDA
                                                                                          SMANSA GONTA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar