Sabtu, 24 Maret 2012

PEMBIBITAN


PEMBIBITAN

            Proses pembibitan akan menentukan bibit yang akan dihasilkan. Bibit yang sehat dan kuat dapat tumbuh menjadi tanaman yang sehat dan berkualitas pula. Tahap awal kehidupan tanaman menentukan sehat atau tidaknya pertumbuhan tanaman tersebut di kemudian hari.
            Beberapa manfaat penyemaian benih dan pembibitan  adalah :
  • Memudahkan penanaman, pengairan dan perawatan benih
  • Memberikan perlindungan terhadap benih dan bibit dari sinar matahari, hujan deras, angin kencang serta gangguan binatang
  • Membantu bibit tanaman tumbuh lebih sehat karena tersedianya tanah yang sehat dan unsur hara yang cukup.
A. MEMILIH TEMPAT PENYEMAIAN BENIH
            Tempat penyemaian benih dapat berupa kotak kayu, tray (nampan plastik), polybag, gelas plastik, pot, atau wadah lainnya yang berdiameter 10 cm. Apabila wadah penyemaian belum memiliki lubang drainase maka harus dilubangi terlebih dahulu di bagian bawahnya untuk mengalirkan air.
            Benih ditanam dalam wadah penyemaian yang telah diisi media tanam. Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Agar akar bibit tumbuh optimal, sebaiknya media tanam diayak terlebih dahulu agar halus.
            Media tanam dimasukkan ke dalam wadah hingga mendekati bibir wadah. Setelah itu, buat alur penanaman dengan kedalaman 2-3 cm menggunakan kayu. Jarak antara alur sekitar 5 cm..

B.  PENYEMAIAN BENIH
            Menebar benih di wadah penyemaian dilakukan untuk benih yang berukuran kecil, seperti benih cabai, benih tomat, benih bayam dan benih sawi. Penyemaian bertujuan untuk melindungi bibit yang baru berkecambah dari gangguan lingkungan sebelum ditanam di lapangan.
Sementara benih yang berukuran besar dapat langsung ditanam di polibag atau dalam pot. Penebaran benih sebaiknya lebih banyak (misalnya 25 %) dari yang dibutuhkan mengingat daya kecambah benih tidak mencapai 100 %. Penyemaian benih juga dapat menggunakan media styrofoam. Media ini cukup praktis karena tidak memerlukan media tanah dan dapat digunakan berulang-ulang.

PENYEMAIAN BENIH DI BAKI
  1. Buat alur penanaman menggunakan kayu dengan kedalaman 2-3 cm dan jarak antara alur1-3 cm
  2. Taburkan benih secara hati-hati pada alur yang telah disediakan. Apabila penaburan tergesa-gesa akan menyebabkan benih bertumpuk. Jika menggunakan wadah kecil seperti polibag atau gelas plastik maka dalam satu wadah dapat ditanami 1-2 benih.
  3. Tutup benih yang telah ditabur dengan media tanam hingga rata. Tujuannya agar perkecambahan berjalan lancar. Simpan wadah penyemaian di tempat yang teduh dan agak lembab.
  4. Sekitar 1 minggu kemudian, benih mulai berkecambah. Setelah tumbuh 3-4 helai daun, bibit siap dipindahkan ke pot tunggal atau pot permanen.
PENYEMAIAN BENIH DI BUSA
  1. Buat alur pada busa dengan cara mengerat permukaannya menggunakan pisau. Kemudian susun busa di dalam tray atau nampan plastik.
  2. Siapkan benihyang akan disemai
  3. Tanam benih di dalam alur dengan menggunakan bantuan pisau
  4. semprot busa dengan air secukupnya
  5. Simpan benih di rak-rak penyemaian. Gunakan sungkup berupa plastik transparan untuk menjaga kelembaban. Jika media sudah kering, semprot kembalidengan air.
  6. Benih mulai berkecambah sekitar 1 minggu kemudian. Benih siap dipindahkan ke wadah pembibitan berupa gelas plastik atau polibag

C. PEMELIHARAAN  BIBIT
            Setelah benih disemai, tahap selanjutnya yaitu pemelioharaan benih dan bibit. Pemeliharaan tersebut  bertujuan untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas.
            Salah satu pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah menjaga kelembaban media tanam. Caranya dengan melakukan penyiraman secara rutin. Selain itu benih di penyemaian juga perlu ditutup dengan kain hitam yang dibuka ketika benih mulai berkecambah. Penyemaian sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari  langsung serta aman dari gangguan fisik dan binatang pengganggu.
            Sementara bibit tanaman yang sudah muncul beberapa helai daun juga harus tetap dijaga kelembabannya. Salah satu cara adalah dengan menutup tanaman menggunakan gelas plastik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan, terutama saat cuaca panas. Penguapan gelas plastik ini juga bertujuan agar bibit terlindung dari serangan serangga pemakan daun.
D. PEMINDAHAN BIBIT KE POT/POLIBAG
            Setiap tanaman memiliki waktu yang berbeda – beda untuk siap dipindahkan ke pot tunggal. Kisarannya 10-20 hari setelah semai.
            Pemindahan bibit ke pot (replanting) dapat dilakukan ketika daun pada tanaman mulai muncul. Replanting dilakukan dengan memindahkan bibit ke dalam pot atau polibag yang lebih besar. Wadah tersebut telah berisi media tanam berupa campuran tanah dan pupuk dengan perbandingan yang sama. Pemilihan polibag atau pot disesuaikan dengan ukuran tanaman ketika dewasa dan kondisi akar. Semakin besar tanaman maka ukuran pot yang digunakan pun besar. Apabila akar tanaman tunggang maka pilihlah pot yang cukup tinggi atau dalam.
            Bibit yang akan dipindahkan sebaiknya dipilih yang memiliki pertumbuhan bagus, terlihat subur, memiliki batang yang kuat, daunnya berwarna hijau, sehat serta terhindar dari hama penyakit. Apabila terdapat bibit yang sudah rusak  dapat langsung dijadikan pupuk kompos.
            Proses replanting harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari kerusakan tanaman. Tanah yang berada di sekitar akar sebaiknya ikit terbawa saat replanting. Hal ini bertujuan agar tanaman tidak stres saat dipindahkan ke media tanam yang baru
TAHAP-TAHAP REPLANTING
  1. Siapkan sekop untuk memindahkan bibit. Bibit yang sudah tumbuh 3-4 helai daun siap dipindahkan ke pot tunggal
  2. Angkat bibit dari bawah akar. Usahakan media tanam ikut terbawa agar akar tidak rusak.
  3. Ambil 1-2 bibit bersama dengan tanah yang melekat di akarnya.
  4. Siapkan media tanam di dalam polibag. Buat lubang tanam di tengah media dengan tongkat kayu.
  5. Tanam bibit hingga leher akar. Kemudian padatkan media tanam di sekeliling leher akar
  6. Rawat bibit dengan melakukan penyiraman secara rutin. Bibit dapat diletakkan di tempat terbuka atau pekarangan rumah

MATERI SAMPAH


MATERI SAMPAH


►  MENGENAL SAMPAH
Sebelum mengenal lebih jauh tentang sampah, terlebih dahulu kita uraikan mengenai limbah. Limbah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia atau proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Limbah dikatakan mempunyai nilai ekonomi negatif karena penanganan untuk membuang atau membersihkannya membutuhkan biaya yang cukup besar, disamping itu juga dapat mencemari lingkungan.
Limbah dibedakan menjadi tiga bentuk, yakni limbah yang berbentuk cair ( yang disebut limbah cair ), limbah yang berbentuk gas ( yang disebut limbah gas ) dan limbah yang berbentuk padat ( yang disebut limbah padat ). Dari ketiga bentuk limbah tersebut, limbah padat itulah yang dalam bahasa sehari-hari disebut sampah.
Apabila disimak lebih mendalam, sampah dapat dikelompokkan dengan berbagai cara, tergantung pada kondisi yang ada. Namun, sekurang-kurangnya ada dua pengelompokkan yang sering digunakan yakni berdasarkan sumber dan istilah teknisnya.

1.   Sumber sampah
Menurut sumbernya sampah dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu.
a.    Sampah domestiK
b.    Sampah komersial
c.    Sampah industri
d.    Sampah alam.     
2.   Istilah teknik sampah
Menurut istilah teknik, sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu.
a.    Sampah mudah lapuk
b.    Sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk.

3. Jenis Sampah
Sampah Organik
Sampah An organik
1. Berasal dari sisa/aktivitas makhluk
    hidup (misal : daun,ranting,bangkai,
    sisa makanan,kertas,kayu,rumput,
    sisa sayuran, dll)
1. Sisa aktivitas manusia/industri
    (missal : plastic,kaca,kaleng,kawat,
     Baterai,dll)
2. Bisa didaur ulang
2. Tidak bisa di daur ulang
3. Bisa diuraikan oleh mikroba
3. Sulit/lama diuraikan oleh mikroba

4. Umur sampah
UMUR SAMPAH LEBIH LAMA DARI UMUR ANDA
BANDINGKAN UMUR SAMPAH DI BAWAH INI DENGAN UMUR ANDA
No.
Jenis sampah
Waktu terurai
1
Nasi, sisa sayur, dedaunan
1 bulan
2
Kertas
2,5 bulan
3
Kulit jeruk
6 bulan
4
Dos karton
5 tahun
5
Filter rokok
10 – 12 tahun
6
Kantong plastik (kantong kresek)
10  - 20 tahun
7
Kulit
25 – 45 tahun
8
Kain nilon
30 – 40 tahun
9
Plastik
50 – 80 tahun
10
Aluminium dan logam
80 – 100 tahun
11
Plastik busa (stereofoam)
Tidak hancur

·         Sampah baterai mengandung logam berat yang dapat mempengaruhi : sistem keseimbangan syaraf, lahir cacat dan mutasi gen.
·         Membakar sampah plastik dapat menghasilkan dioksin yaitu suatu senyawa yang dapat memicu timbulnya kanker


1.  PERMASALAHAN SAMPAH
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah dan keragaman sampah. Di kota-kota besar yang penduduknya padat harus sungguh-sungguh bekerja keras menangani masalah sampah.
Masyarakat belum memiliki kesamaan pandang dalam menangani sampah sehingga belum terwujud penanganan sampah secara terpadu. Ada yang sekedar membuang sampah di tempat lain, asalkan jauh dari rumahnya. Ada pula yang menganggap membuang sampah di sungai itu gratis, sehingga membuang sampah ke dalamnya. Kita juga menyadari bahwa sampah juga dapat menjadi sarang penyakit, dari sudut estetika menjijikkan dan menimbulkan bau tak sedap, bahkan sampah dapat menyebabkan banjir, karena sampah yang dibuang sembarangan akhirnya menyumbat selokan-selokan.
Menanggapi masalah tersebut di atas, selayaknya kita tidak hanya sekedar memikirkan cara-cara pembuangannya, namun bagaimana dapat memanfaatkannya.

C. PENANGANAN SAMPAH
Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jumlah sampah ?
            1. Reuse (menggunakan kembali) yaitu : menggunakan sesuatu lebih dari
                sekali untuk tujuan sama ataupun berbeda
            2. Reduce (mengurangi) yaitu : mengurangi sampah dengan cara :
·         Membeli barang yang dapat diisi ulang / didaur ulang
·         Membeli sesuatu yang tahan lama
3. Recycling (mendaur ulang) yaitu : memproses sampah menjadi barang  
    baru atau sebuah produk
4. Repair (memperbaiki) yaitu : memperbaiki sesuatu sebelum dibuang

D.SERBA SERBI KOMPOS
Pengomposan merupakan proses penguraian senyawa-senyawa yang terkandung dalam sisa-sisa bahan organic (seperti jerami, daun-daunan, sampah rumah tangga dan sebagainya) dengan suatu perlakuan khusus. Tujuannya adalah agar lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman. Hasil pengomposan inilah yang biasanya disebut pupuk kompos.
Ada dua fungsi kompos, sebagai berikut:
1.   Berfungsi memperbaiki struktur tanah, terutama bagi tanah kering dan ladang.
2.   Berfungsi mempertinggi Kemampuan Penukaran Kation (KPK) baik pada tanah ladang maupun tanah sawah.
Selain fungsi kompos juga ada beberapa keuntungan dari kompos, yaitu.
1.   Mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah baik fisik, kimia maupun biologi.
2.   Mempercepat dan mempermudah penyerapan unsur nitrogen oleh tanaman karena telah diadakan perlakuan khusus sebelumnya.
3.   Mencegah infeksi yang disebabkan oleh biji-biji tumbuhan pengganggu.
4.   Dapat disediakan secara mudah, murah dan relatif cepat.

CARA PENGGUNAAN KOMPOSTER
 
1.    Letakkan komposter pada tempat yang tidak terkena hujan.
2.    Pisahkan sampah organik (daun, sisa sayur, kulit buah, dll) dari sampah anorganik (plastik, kertas, kaleng, batterai, logam, kaca, dll)
3.    Sampah organik yang ukurannya besar dicacah hingga berukuran 2-3 cm.
4.    Masukkan sampah organik ke dalam komposter.
5.    Jangan lupa menutup wadah pengomposan agar terhindar dari hewan pengganggu.
6.    Pada hari berikutnya lakukan hal yang sama dari langkah 2 sampai langkah 5.
7.    Campurkan sampah yang baru dimasukkan komposter diaduk agar bercampur dengan lapisan yang ada sebelumnya.
8.    Jaga kondisi sampah di komposter dalam keadaan lembab, apabila terlalu kering, siram dengan air cucian beras (air leri) secukupnya, jangan terlalu basah.
9.    Kompos akan jadi (matang) setelah ± 6 minggu.
10.Jika wadah pengomposan telah penuh, pindah 2/3 isinya ke wadah
     lain.
     11.Sisa kompos yang masih dalam wadah komposter menjadi stater
          (bibit) untuk pengomposan baru.

                                                                                BY  :  NANIK  FARIDA
                                                                                          SMANSA GONTA


Kamis, 22 Maret 2012

INFO SEHAT

TERTAWA DAN MENANGIS SAMA MANFAATNYA
       
        Tertawa juga menangis  merupakan bagian spektrum emosi yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Beberapa manfaat tertawa dan menangis bagi kesehatan.

Meningkatkan kekebalan tubuh
         Salah satu bukti manfaat nyata dari tertawa  peredaranmenjadikan kita lebih santai dan rileks sehingga bisa berpikir jernih.
         Tertawa juga menangis menurut dr.W.M.Roan, seorang psikiater senior di Jakarta adalah pencerminan emosi manusia yang merupakan bagian dari spektrum emosi meliputi kesedihan, kegembiraan, kekagetan, ketakutan, cinta kasih, kebencian dan kemarahan.
         Tidak hanya manusia,hewanpun bisa menunjukkan perasaan gembira dan sedih dengan berbagai kegiatan dari gerakan. Anjing misalnya jika gembira buntutnya ke atas dan bergoyang-goyang  tutur Roan.
         Dr. Lee Berk, seorang imunolog dari Lorna Linda University di California AS, mengatakan tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh,yaitu epinefrin dan kortisol yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit. Dalam riset lain dr. Rosemary Cogan dari Texas Tech University menemukan bukti bahwa rasa nyeri atau sakit akan berkurang setelah tertawa. Tidak itu saja,kekebalan tubuhpun bisa meningkat.

Mengapa kita tertawa
         Tertawa pada dasarnya sehat kalau dilakukan oleh orang yang normal. Menurut Roan, tertawa sebetulnya suatu reaksi terhadap keadaan krisis berupa suatu perubahan yang tidak terduga. KOndisi itu bisa tercetus dalam keadaan yang mengagetka, menyenangkan atau menyedihkan. Krisis itulah yang membuat orang bisa tertawa. Kongkretnya, kalau anda sedang serius mendengarkan sesuatu, tahu-tahu hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diduga, Anda bisa tertawa terbahak-bahak. Kalau anda merencanakansesuatu yang baik,tapisuatu saat gagal,Anda bisa menangis.

 Melatih Organ-organ Tubuh
          Untuk mencari bukti yang lebih kuat dan akurat tentang manfaat tertawa bagi kesehatan, dr.Cogan melakukan studi eksperimentalterhadap dua kelompok mahasiswa. Kelompok pertama mendengarkan kaset lawak dan kelompok kedua mendengarkan kaset kuliah matematika. Sebelum dan sesudahnya dilakukan uji kepekaan terhadap rasa sakit. Ternyata mereka yang mendengarkan kaset lawak memperlihatkan peningkatan kemampuandalam menahan rasa sakit.
          Hasil penelitian menunjukkan tertawa terpingkal-pingkal akan menggoyang-goyangkan otot perut,dada,bahu serta pernafasan, sehinggamembuat tubuh seakan-akan sedang jogging di tempat. Sesudah tertawa tubuh terasa rileks dan tenang, sama seperti orang habis berolahraga.Tertawa juga akan melqatih diafragma torax, jantung,paru-paru,perut dan membantumengusir zat-zat asingdari saluran pernafasan. Disamping itu tertawa sangat ampuh untuk meringankan sakit kepala, sakit pinggang dan depresi.
Menurut dr.William Frey,tertawa akan menggerakkan bagian dalam tubuh,mengaktifkansistem endokrin sehingga mendorongpenyembuhan suatu penyakit. Menurut hipotesisnya tertawa akan merangsang otak untuk memproduksihormon tertentu yang pada akhirnya akan memicu pelepasan endokrin  yang diproduksi oleh tubuh. Penelitian Prof.Dr.Lucille, seorang pakar yang menangani proses penuaan, menyodorkan fakta bahwa tertawa bisa membantu mereka yang sudah tua renta untuk tetap awet, sementara yang muda tetap awet muda.
   
Sembuh Berkat Menangis
            dr. William Frey mengakui, terapi sebagian pasiennya dilakukanmelalui tontonan film sedih."Sebagian pasien saya sembuh setelah meneteskan air mata sepuas-puasnya".
Hasil penelitian Frey yang menarik adalah, pria sengaja menahan air matanya agar tampak perkasa dan jantan. "Sebenarnya pria dan wanita tidak berbeda dalam pengalaman emosinya. Jadi pria juga bebas untuk menangis agar jiwanya tidak tertekan." katanya
                                                                                      
                                                                                           by  NANIK FARIDA
                                                                                                 SMASA GONTA

Rabu, 21 Maret 2012

pengolahan kertas koran


DAUR ULANG KERTAS

Tjuan  : Mengetahui cara daur ulang kertas

Alat dan bahan :
  1. Baskom (bak)
  2. Gunting kertas
  3. Setrika
  4. Blender
  5. Bingkai kayu berbentuk segi empat dengan ukuran 15 x 20 cm
  6. Bingkai kayu dengan ukuran sama (15 x 20 cm) dan diberi screen (kasa nyamuk atau jaring-jaring bentos)
  7. Kain atau plastik tebal untuk melapisi meja
  8. Spons atau busa kering yang tebal
  9. Kain bekas atau plastik yang tebal
  10. Air bersih
  11. Lem kertas dari tapioka (lem kanji)
  12. Kertas bekas seperti kertas koran, HVS atau kertas kado

Cara Kerja :
  1. Kertas disobek-sobek (digunting) sekecil mungkin, kemudian direndam dalam baskom. Pastikan semua kertas benar-benar terendam
  2. Setelah kertas ditrendam satu hari, sobek-sobek kembali kertas dalam rendaman tersebut. Jika jenis kertas tebal seperti kardus, perendaman dilakukan selama dua hari. Untuk perendaman kertas yang dilakukan hingga 24 jam, harus sering dilakukan penggantian air bersih, paling tidak enam jam sekali untuk menghindari aroma kertas yang busuk dan menyengat hidung
  3. Kertas rendaman ditumbuk atau dihancurkan dengan blender hingga menjadi bubur kertas atau pulp. Jika menggunakan blender, satu gelas kertas rendaman ditambah dengan dua gelas air yang dimasukkan ke dalam blender. Isi gelas blender jangan lebih dari setengahnya. Tingkat kehalusan bubur kertas tergantung benda yang akan dibuat.
  4. Ambil bubur kertas yang telah diperas airnya sebanyak 250  gram, campur dengan sepuluh gram lem kanji dan lima liter air dalam sebuah baskom atau bak dan aduk hingga rata. Apabila ingin menghasilkan kertas daur ulang yang tipis, jumlah air ditambah satu liter lagi, sebaliknya jika ingin kertas daur ulang yang tebal airnya dikurangi dua liter.
  5. Proses pencetakan kertas menggunakan alat bantu berupa dua bingkai kayu dengan posisi bingkai yang kosong terletak di atas, sedangkan bingkai yang memakai screen terletak di bawah. Namun posisi screen harus menghadap ke atas.
  6. Aduk sebentar adonan bubur kertas di dalam baskom/bak, kemudian benamkan kedua bingkai kayu dengan segera ke dalamnya selama tiga hingga lima detik. Lalu angkat ke permukaan.
  7. Biarkan sejenak bingkai cetakan di atas bak agar sisa-sisa air menetes ke dalam baskom/bak. Setelah kurang lebih 15 detik bingkai bagian atas dapat diangkat dengan hati-hati hingga tinggal bingkai yang memakai screen. Pada screen akan diperoleh adonan bubur kertas yang masih kasar.
  8. Pindahkan bingkai yang berisi adonan kertas ke atas meja yang sebelumnya telah dilapisi kain atau plastiktebal. Posisi bingkai dibalik, yaitu posisi adonan kertas langsung menyentuh dan menempel pada kain atau plastik yang telah terpasang di atas meja. Sementara screen berada di bagian atas.
  9. Dengan spons atau busa kering yang tebal, lakukan pengisapan air di atas screen berulang kali. Selanjutnya bingkai dengan screen dapat diangkat secara hati-hati hingga akan tertinggal adonan kertas di atas kain atau plastik.
  10. Berikutnya, lakukan pengeringan di bawah terik matahari hingga kering.
  11. Untuk memperoleh hasil kertas yang kencang dan kaku, bisa dilakukan pemanasan ulang dengan cara menyetrika kertas satu per satu.
  12. Kertas daur ulang dapat dibuat  beraneka hiasan atau alat tulis yang memiliki nilai jual.
  13. Buatlah karya seni dari kertas daur ulang dan coba jual di kalangan teman-temanmu.